PAUD

Showing posts with label PAUD. Show all posts
Showing posts with label PAUD. Show all posts

Wednesday 29 March 2017

PENDEKATAN PERMAINAN MEMBACA


PIAUD STAI AL-GAZALI BONE. Dalam pengembangan kemampuan membaca di TK, terdapat beberapa pendekatan yang dilakukan melalui berbagai bentuk permainan. Beberapa
pendekatan yang dimaksud diantaranya  adalah metode sintesis, metode global, dan metode whole-linguistic. Metode sintesis yang didasarkan pada  teori asosiasi, memberikan suatu  pengertian bahwa suatu unsur (misalnya unsur huruf) akan bermakna apabila unsur  tersebut bertalian atau dihubungkan dengan unsur lain (huruf lain) sehingga membentuk suatu arti.

Unsur huruf tidak akan memiliki makna apa-apa kalau tidak bergabung (sintesis) dengan unsur (huruf) lain, sehingga membentuk suatu kata, kalimat atau cerita yang bermakna. Atas dasar itu, terdapat permainan membaca dimulai dari unsur huruf. Permainan membaca ini dilakukan dengan menggunakan bantuan gambar pada setiap kali memperkenalkan huruf, misalnya huruf a disertai gambar ayam, angsa, anggur, apel.

Selain metode di atas, terdapat  permainan membaca pada anak dengan menggunakan metode global. Metode ini didasarkan pada teori ilmu jiwa keseluruhan (gestalt). Dalam metode ini, anak pertama kali memaknai segala sesuatu secara keseluruhan. Keseluruhan memiliki makna yang lebih  dibandingkan dengan unsur-unsurnya. Kedudukan setiap unsur, hanya berarti jika memiliki kedudukan fungsional dalam suatu keseluruhan. Sebagai contoh unsur “a” hanya bermakna, jika “a” ini fungsional dalam kata atau kalimat, misalnya “ayam berlari.” Atas dasar ini, metode global memperkenalkan membaca permulaan pada anak yang dimulai dengan memperkenalkan “kalimat.” Kalimat dalam permainan membaca permulaan ini dipilih dari kalimat perintah agar anak melakukan hal-hal yang ada dalam perintah tersebut, seperti “ambil apel itu”. Permainan ini dapat dilakukan dengan menggunakan kartu kalimat, kata, pecahan suku kata, dan huruf. Kegiatan permainan ini dapat dilakukan dengan menggunakan papan flanel dan  karton yang dapat ditempel.

Dalam pendekatan ”whole-linguistic,” permainan membaca tidak dilakukan dengan menggunakan pola kata atau kalimat yang berstruktur melainkan dengan menggunakan kemampuan linguistik (bahasa) anak secara keseluruhan. Kemampuan linguistik secara keseluruhan akan melibatkan kemampuan anak dalam melihat (mengamati), mendengar (menyimak dan memahami), mengkomunikasikan (mengungkapkan atau memberi tanggapan), membaca gambar dan tulisan yang menyertainya.

Pendekatan whole-linguistic adalah suatu pendekatan  dalam mengembangkan membaca permulaan dengan menggunakan  seluruh kemampuan linguistik anak. Dalam menggunakan pendekatan ini, lingkungan dan pengalaman anak menjadi sumber permainan yang utama. Pendekatan ini juga tidak hanya menfokuskan pada pengembangan bahasa saja tetapi juga intelektual dan motorik anak. 

Sebagai contoh pada tema ”tanaman” dengan subtema buah-buahan, guru mengenalkan buah apel. Guru bertanya pada anak tentang pengetahuan buah apel dari segi warna  dan bentuk, rasa, jumlah buah apel. Pengenalan membaca permulaan dalam pendekatan ”whole-linguistic” ini dilakukan secara terpadu tanpa mengenal struktur pada anak, misalnya setelah anak menggambar atau mewarnai sesuatu, misalnya rumah atau binatang,  guru meminta anak memberi nama dari gambar tersebut dan guru membantu menuliskan nama dari gambar yang diinginkan anak.  Untuk mengembangkan kemampuan komunikasi, anak masih diminta untuk menceritakan tentang isi gambar yang telah dibuatnya itu.

Disadur dari buku: Pedoman pembelajaran persiapan membaca dan menulis melalui permainan di TK

Tuesday 28 March 2017

MEMBACA DAN MENULIS


Kemampuan membaca ditentukan oleh perkembangan bahasa sedangkan kemampuan menulis ditentukan oleh perkembangan motoriknya. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya. Anak-anak yang memiliki kemampuan berbahasa yang baik umumnya memiliki kemampuan dalam mengungkapkan pemikiran, perasaan, serta tindakan interaktif dengan lingkungannya.
Kemampuan berbahasa tidak selalu ditunjukkan oleh kemampuan membaca saja, tetapi juga kemampuan lain seperti  penguasaan kosa kata, pemahaman, dan kemampuan berkomunikasi. Perkembangan kemampuan berbahasa anak usia 4-6 tahun ditandai oleh berbagai kemampuan sebagai berikut:
1.       Mampu menggunakan kata ganti saya dalam berkomunikasi.
2.       Memiliki berbagai perbendaharaan kata kerja, kata sifat, kata keadaan, kata tanya, dan kata sambung.
3.       Menunjukkan pengertian, dan pemahaman tentang sesuatu.
4.       Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, dan tindakan dengan menggunakan kalimat sederhana.
5.       Mampu membaca dan mengungkapkan sesuatu melalui gambar.
Perkembangan potensi tersebut muncul ditandai oleh  berbagai gejala seperti senang bertanya dan memberikan informasi tentang sesuatu hal, berbicara sendiri dengan atau tanpa menggunakan alat, seperti boneka, mobil mainan, dan sebagainya, mencoret-coret buku atau  dinding dan menceritakan sesuatu yang fantastik. Gejala-gejala ini merupakan pertanda munculnya berbagai jenis potensi tersembunyi (hidden potency) menjadi potensi tampak (actual potency). Kondisi tersebut menunjukkan mulai berfungsi dan berkembangnya sel-sel saraf pada otak anak. Para ahli saraf meyakini bahwa jika gejala-gejala munculnya potensi tidak diberikan rangsangan untuk berkembang ke arah yang positif, maka potensi-potensi tadi akan kembali menjadi potensi  tersembunyi dan lambat laun akan berkurang hingga sel saraf menjadi mati.

Thursday 5 September 2013

TAHAPAN PERKEMBANGAN BERMAIN




PIAUD STAI AL-GAZALI BONE. Pada umumnya para ahli hanya membedakan atau mengkatergorikan kegiatan bermain tanpa secara jelas mengemukakan bahwa suatu jenis kegiatan bermain lebih tinggi tingkatan perkembangannya dibandingkan dengan jenis kegiatan lainnya.
a. Jean Piaget
Adapun tahapan kegiatan bermain menurut Piaget adalah sebagai berikut:
1) Permainan Sensori Motorik (± 3/4 bulan – ½ tahun)
Bermain diambil pada periode perkembangan kognitif sensori motor, sebelum 3-4 bulan yang belum dapat dikategorikan sebagai kegiatan bermain. Kegiatan ini hanya merupakan kelanjutankenikmatan yang diperoleh seperti kegiatan makan atau mengganti sesuatu. Jadi merupakan pengulangan dari hal-hal sebelumnya dan disebut reproductive assimilation.

Sunday 28 April 2013

PENGERTIAN MEMBACA PERMULAAN




Membaca permulaan (dini) ialah membaca yang diajarkan secara terprogram (secara Formal) kepada anak pra sekolah. Dimana pengajaran membaca secara umum dapat dibagi kedalam dua tahap yaitu pengajaran membaca permulaan dan pengajaran membaca lanjutan.
            Adapun menurut Darwadi (2002) menyatakan bahwa:

PENGERTIAN MEMBACA




Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (KBBI, 2005: 72). Dalam batasan sederhana ini mengandung banyak makna tersirat. Bila kita membaca kita memadukan beberapa kegiatan, diantaranya mengidentifikasi huruf, kata-kata, menetapkan menjadi bunyi tertentu, mengandung makna tertentu dan menarik kesimpulan dari bahan yang dibaca.

PENGERTIAN MEDIA




Media adalah kata, jamak dari medium yang berasal dari kata latin memiliki arti perantara (between). Secara defenisi media adalah suatu perangkat yang dapat menyalurkan informasi dari sumber ke penerima informasi.
Menurut Azhar Arsyad (2000: 4), "Media adalah komponen sumber atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar".

PENGERTIAN GURU




Dalam dunia pendidikan, istilah guru bukanlah hal yang asing. Menurut pandangan lama, guru adalah sosok manusia yang patut digugu clan ditiru. Digugu dalam arti segala ucapannya dapat dipercayai. Ditiru berarti segala lakunya harus dapat menjadi contoh atau teladan bagi masyarakat.
Menurut Sukadi (2006: 19) seorang guru dituntut mempunyai beberapa kemampuan sebagai berikut:

a.     Berwawasan luas, menguasai bidang ilmunya, dan mampu mentransper atau menerangkan kembali kepada siswa; b. Mempunyai sikap dan tingkah laku (kepribadian) yang patut diteladani sesuai nilai-nilai kehidupan yang dianut masyarakat dan bangsa; c. Memiliki keterampilan sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki.

Moh. Uzer Usman (2005: 4) mengatakan bahwa:

Guru merupakan profesi, jabatan dan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Menurutnya, jenis pekedaan ini tidak bisa Raktikan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan, meskipun kenyataan masih didapati guru yang berasal dari luar bidang kependidikan.

Guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik, Berta memenuhi kompetensi sebagai orang yang patut digugu dan ditiru dalam ucapan dan tingkah lakunya.
Menurut Michael Marland (Sukadi 2006: 10) "Seorang guru dapat diartikan efektif apabila la memiliki sikap penuh perhatian dan pantang menyerah, penjelasannya mudah dipahami serta, mampu mengelola kelas dengan baik".

PRINSIP-PRINSIP PERMAINAN EDUKATIF




1. PRINSIP PRODUKTIVITAS
Permainan edukatif harus dapat mengembangkan sikap produktif pada diri anak sebagai pengguna dan pemain dalam permainan itu sendiri. Sehingga dari permainan itu akan mengena dan tersimpan di memori anak sehingga suatu saat anak mampu menginovasi atau menciptakan sesuatu yang baru.

CONTOH-CONTOH PERMAINAN EDUKATIF




1. PUZZLE
Puzzle yang dipakai adalah puzzle yang sederhana, gambarnya belum terlalu rumit dan cocok untuk anak prasekolah sampai umur 8 tahun. Puzzle ini suatu bentuk permainan beregu yang menugasi pemain untuk menggabungkan atau merangkai kembali potongan-potongan kertas berbangun tak beraturan sehingga menjadi suatu bangun atau bentuk tertentu seperti bujur sangkar, empat persegi panjang, trapesium, jajaran genjang, lingkaran, dan segi tiga.

CONTOH-CONTOH PERMAINAN EDUKATIF




1. PUZZLE
Puzzle yang dipakai adalah puzzle yang sederhana, gambarnya belum terlalu rumit dan cocok untuk anak prasekolah sampai umur 8 tahun. Puzzle ini suatu bentuk permainan beregu yang menugasi pemain untuk menggabungkan atau merangkai kembali potongan-potongan kertas berbangun tak beraturan sehingga menjadi suatu bangun atau bentuk tertentu seperti bujur sangkar, empat persegi panjang, trapesium, jajaran genjang, lingkaran, dan segi tiga.

SYARAT PERMAINAN EDUKATIF




Permainan edukatif harus mempunyai fungsi untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak, seperti motorik, bahasa, kecerdasan, dan sosialisasi.
Selain itu alat permainan edukatif harus dapat dimainkan dengan berbagai variasi, tetapi jangan terlalu sulit sehingga anak akan mudah frustasi, atau terlalu mudah sehingga anak akan cepat bosan.
Dalam memilih permainan edukatif, guru dan orang tua harus memperhatikan kelayakan dan kemanan mainan tersebut. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam memilih permainan edukatif diantaranya:

PERMAINAN EDUKATIF DALAM PEMBELAJARAN




Dunia anak adalah dunia bermain, melalui bermain anak memperoleh pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi dan perkembangan fisik. Melalui kegiatan bermain dengan berbagai permainan anak dirangsang untuk berkembang secara umum baik perkembangan berpiikir, emosi maupun sosial.

PENGERTIAN PERMAINAN EDUKATIF


Permainan edukatif adalah semua bentuk permainan yang dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya, termasuk Permainan tradisional dan “modern” yang diberi muatan pendidikan dan pengajaran (Adams, 1975). Atas dasar pengertian itu, permainan yang dirancang untuk memberi informasi atau menanamkan sikap tertentu, misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan dan kegotongroyongan, termasuk dalam kategori permainan edukatif karena permainan itu memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif. Dengan demikian, tidak menjadi soal apakah permainan itu merupakan permainan “asli” yang khusus dirancang (by design) untuk pendidikan ataukah permainan “lama” yang diberi nuansa atau dimanfaatkan (by utilization) untuk pendidikan.

ALAT PERMAINAN ELEKTRONIK




Alat permainan yang ada saat ini tidak hanya terbatas pada alat permainan tradisional, tetapi dengan semakin majunya ilmu pengetahuan, semakin canggih pula alat permainan yang digunakan oleh anak-anak. Kebanyakan alat permainan yang canggih bersifat otomatis, dan menggunakan tombol seperti komputer, video game, dan juga game online, yaitu sebuah permainan yang memungkinkan pemain yang saling bertanding berada pada belahan dunia manapun, dengan bantuan akses interne,serta beberapa alat permainan elektronik lainnya. Beberapa permainan bersifat adu tangkas, beberapa yang lain merupakan pelajaran.

BERMAIN DAN KREATIFITAS PADA ANAK USIA DINI




Bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan spontan sehingga hal ini memberikan rasa aman secara psikologis pada anak. Begitu pula dalam suasana bermain aktif, dimana anak memperoleh kesempatan yang luas untuk melakukan eksplorasi guna memenuhi rasa ingin tahunya, anak bebas mengekspresikan gagasannya memalui khayalan, drama, bermain konstruktif, dan sebagainya. Maka dalam hal ini memungkinkan anak untuk mengembangkan pearasaan bebas secara psikologis

BERMAIN DAN KREATIFITAS PADA ANAK USIA DINI




Bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan spontan sehingga hal ini memberikan rasa aman secara psikologis pada anak. Begitu pula dalam suasana bermain aktif, dimana anak memperoleh kesempatan yang luas untuk melakukan eksplorasi guna memenuhi rasa ingin tahunya, anak bebas mengekspresikan gagasannya memalui khayalan, drama, bermain konstruktif, dan sebagainya. Maka dalam hal ini memungkinkan anak untuk mengembangkan pearasaan bebas secara psikologis
Rasa aman dan bebas secara psikologis merupakan kondisi yang penting bagi tumbuhnya kreativitas. Anak-anak diterima apa adanya, dihargai keunikannya, dan tidak terlalu cepat di evaluasi, akan merasa aman